PLN Giatkan Energi Terbarukan untuk Remote Area

#Siul-siul

INILAH.COM, Jakarta – PT PLN (Persero) akan memaksimalkan energi terbarukan dari tenaga surya (PLTS), khususnya di daerah remote area seperti NTT, untuk mengurangi penggunaan BBM pada PLTD.

General Manager PLN NTT, Richard Safkaur, mengatakan saat ini setidaknya ada 356 ribu pelanggan listrik di kota NTT, dari jumlah penduduk sebanyak 4.679.316 juta jiwa. Dari 356 pelanggan tersebut, pelanggan yang menggunakan listrik pra bayar atau listrik pintar sudah mencapai 233 ribu pelanggan.

“Pertumbuhan listrik di NTT per tahun mencapai 5-6 persen. Dan untuk memenuhi pertumbuhan tersebut kita tidak hanya mengandalkan pembangkit yang sudah ada. Kita harus mengembangkan pembangkit dari energi terbarukan, mengingat wilayah NTT adalah kepulauan, dan salah satunya adalah PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya),” kata Richard kepada INILAH.COM di Rote Ndao, NTT, yang dikutip Minggu (7/10/2012).
Baca lebih lanjut

Menristek Apresiasi Keberhasilan Bantul Kembangkan Energi Hibrid

Hmm..Berita yang menarik.

Bantul, (Analisa). Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta memberikan apresiasi atas keberhasilan masyarakat Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terhadap pengembangan pembangkit listrik tenaga hibrid melalui kincir angin.

“Ide awalnya hanya sederhana yakni dengan niat ingin menolong nelayan agar bisa mengawetkan ikan melalui tenaga hibrid, namun saat ini telah dampaknya berkembang macam-macam,” kata Menristek usai berkunjung ke Workshop Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid di Desa Trimurti, Bantul, Jumat.
Baca lebih lanjut

PLN Sewa PLTU di Lombok Selama 9 Tahun

Sekedar menyimpan berita.

JAKARTA, KOMPAS.com — PT PLN (Persero) akan menekan pemakaian bahan bakar minyak pada sejumlah pembangkit listrik di Pulau Lombok. PLN akan menyewa pembangkit listrik tenaga uap kapasitas 2 x 33 megawatt (MW) berbahan bakar batubara di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, selama sembilan tahun. Harga sewanya 5,7 sen dollar AS per kWh.

Pembangkit listrik itu akan dibangun PT Poeser Indonesia bekerja sama dengan Shandong Machinery dan Equipment I/E Group Corporation di lokasi PLTU Jeranjang yang saat ini sudah beroperasi di Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.

Hal ini tertuang dalam dokumen kontrak PLTU sewa 2 x 33 MW yang ditandatangani Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji dan Direktur Utama PT Poeser Indonesia Bima H Sumawijaya, Kamis (27/9/2012), di Kantor PLN Pusat, Jakarta.

“PLTU akan dibangun di sekitar lokasi PLTU yang sudah beroperasi. Saya harapkan bisa beroperasi komersial sesuai jadwalnya, yaitu 24 bulan setelah kontrak atau akhir tahun 2015,” kata Nur.

Direktur Pengadaan Strategis PLN Bagiyo Riawan menambahkan, pengerjaan proyek diharapkan bisa sesuai jadwal.

sumber

(Jakarta, 27/09) Dalam upaya untuk terus meningkatkan kapasitas pasokan listrik di wilayah Lombok, pada hari ini, Kamis (27/09), PT PLN (Persero) menandatangani Kontrak Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sewa Lombok 2 x 33 MW dengan Joint Operation PT Poeser Indonesia – Shandong Machinery & Equipment I/E Group Corporation. PLTU ini akan dibangun oleh perusahan joint operation tersebut di Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Penandatanganan kontrak PLTU Sewa Lombok 2 x 33 MW ini dilakukan oleh Direktur Utama PLN Nur Pamudji (kanan) dengan Joint Operation Leader PT Poeser Indonesia – Shandong Machinery & Equipment I/E Group Corporation Bima H. Sumawijaya (kiri). Pengadaan proyek ini dilakukan melalui proses pelelangan. Proyek ini akan dibangun dengan jaminan pelaksanaan dari Indonesian Exim Bank sebesar USD 1.046.804,00. Sedangkan sumber pendanaan proyek ini berasal dari Anggaran PLN (APLN).

PLTU Sewa Lombok ini nantinya akan mensuplai energi listrik ke Sistem Lombok dan dijadwalkan akan mulai beroperasi komersial (COD : Commercial Operation Date) 24 (dua puluh empat) bulan untuk unit 1 dan 26 (dua puluh enam) bulan untuk unit 2 sejak  pelaksanaan konstruksi. Nilai kontrak/sewa yang disepakati adalah sebesar 5.3777 Cent USD/kWh. Dengan lama sewa selama 9 tahun.

sumber